Info Terkini

SELAMAT DATANG DI PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH CABANG LUBUK KILANGAN KOTA PADANG

Minggu, 15 Maret 2015

Pengajian Bulanan Muhammadiyah Kota Padang di PCM Lubuk Kilangan

Padang- 15 Maret 2015. www.pcmlukipadang.blogspot.com

Pengajian bulanan persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Padang kembali digelar. Kali ini pelaksaaan pengajian rutin bulanan tersebut dilaksanakan di PCM Lubuk kilangan yang mengambil tempat di Masjid Ihsan Bandar Buat Padang.
Hadir dalam acara tersebut Penasehat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Sumatera Barat, PDM dan PDA Kota Padang, Camat Lubuk Kilangan, Kepala KUA Lubuk Kilangan, Lurah bandar Buat, PCM dan PCA se Kota Padang serta Ortom Persyarikatan Muhammadiyah dan simpatisan.

Pengajian diisi oleh Drs. Adria Muis ST Saripado. Dalam ceramahnya beliau menekankan pentingnya rekruitmen kader Muhammadiyah dalam rangka penguatan Persyarikatan dalam mengemban dakwah amar ma'ruf nahi mungkar.

Acara tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada saat azan zhuhur. Acara tersebut diakhiri dengan makan bersama guna menyambung silaturrahin antar warga persyarikatan.

Agenda pengajian berikutnya dilaksanakan oleh PCM Nanggalo Kota Padang.

(Icang Wahyudin)






Rabu, 17 November 2010

Pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Ihsan Muhammadiyah


PCM Lubuk Kilangan Padang beserta Pengurus Masjid Ihsan Bandar Buat Padang tetap melaksanakan shalat hari raya idul adha 10 Dzulhijjah 1431 H pada hari selasa tanggal 16 Nopember 2010 yang didasarakan pada Maklumat PP Muhammadiyah nomor: 05/MLM/I.0/E/2010, yang telah menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah atau hari Idul Adha jatuh pada tanggal 16 November 2010. Keputusan tersebut berbeda dengan keputusan pemerintah yang berdasarkan ketetapan Kementrian Agama (Kemenag)  RI No. 144 Tahun 2010 tentang Penetapan Tanggal 1 Dzulhijjah 1431 H yang dibacakan oleh Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Kementrian Agama pada hari senin, tanggal 8 November 2010 bertempat di auditorium gedung baru Kemenag RI Jl. H. Moh. Thamrin No. 6 Jakarta yang memutuskan perayaan Idhul Adha  10 Zulkaidah 1431 H jatuh pada hari Rabu tanggal 17 November 2010.
Terkait dengan adanya perbedaan dengan penetapan idul adha yang ditetapkan oleh pemerintah, maka dihimbau kepada warga Muhammadiyah untuk tidak menjadikan perbedaan ini menjadi sebuah yang hal yang berefek negatif, terlebih kejadian serupa telah tering terjadi.

Terkait alasan perbedaan tersebut salah satu pimpinan cabang muhammadiyah lubuk kilangan menyatakan bahwa “pemerintah mendasarkan putusannya kepada hasil rukyat sementara muhammadiyah kepada hasil hisab. posisi hilal paling tinggi adalah 1˚ 21’ diatas ufuk berada di Pelabuhan Ratu dengan durasi selama 7 menit 11 detik, sedangkan di Makkah posisi hilal pada tanggal 6 November 2010 berada pada 00˚ 46’ 06” diatas ufuk. Jika kita melihat dengan mata maka hilal belum terlihat, namun kita lihat dengan “otak” maka secara keilmuan hilal sudah berada diatas ufuk. Belum terlihatnya bulan bukan berarti bulan masih dibawah ufukkan?” Demikian imbuhnya.
Shalat idul adha dipimpin oleh imam Ust Novembri, S.Ag dan Khatib Ust Bachtiar, M.Ag. Dalam khutbahnya, khatib menyampaikan hikmah perjuangan Nabi Ibrahim AS beserta Putranya Ismail AS yang patut diteladani oleh Muslimin.
Sedangkan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada hari Rabu 17 Nopember 2010 oleh panitia kurban yang terdiri dari Ketua Panitia Ajisril Ahmad, S. Ag; Sekretrais Aderus Fadlan; Bendahara Yulindra, S.Pd; dan dibantu oleh 8 orang anggota (Heriyanto, Al Gory, Ricky Oktaviandi, Ramadhanil, Debby, Hendra Saputra, Heri Maulana dan Joni).





Hewan kurban berjumlah 8 (delapan) ekor Sapi dan 1 (satu) ekor Kambing yang kemudian di distribusikan ke wilayah kecamatan Lubuk Kilangan. (Icang).

Kamis, 11 November 2010

Haji, Perjalanan Keimanan Seorang Muslim

Haji, Perjalanan Keimanan Seorang Muslim

Berabad-abad sebelum Rasulullah diutus, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyeru manusia untuk berhaji (QS Al-Hajj (22): 27-28). Beliau melaksanakannya dan berdoa agar semua hati manusia cenderung dan rindu ke Tanah Haram (QS Ibrahim (14): 37).  Maka itu, berbondong-bondonglah umat Islam ke Tanah Suci untuk memenuhi seruan ini.

Barangkali dari asal-usul panggilan inilah banyak umat Islam meminta dipanggil di Makkah, khususnya di Jabal Qubeis. Padahal panggilannya sudah lama, tapi sebagian umat tidak memenuhi seruan ini karena tidak mampu atau lalai atau bahkan tuli disihir gemerlapnya dunia. Sejak seseorang mendaftar haji, yang ada dalam niatnya adalah keikhlasan dan kesiapan berkorban demi mencari ridha Ilahi. Ketika kuota diperolehnya, ia mempersiapkan semua kebutuhan selama ibadah haji.

Dia membekali dirinya dengan ketakwaan. Belajar manasik dan ilmu yang berkaitan dengan ibadah harian yang wajib selama di perjalanan. Dia korbankan waktu, harta, dan kepentingan dunianya untuk menggapai haji mabrur. Perjalanan haji adalah rihlah (tour) keimanan. Saat keluar rumah menuju ke Tanah Haram, calon haji ini  membaca, "bismillahi tawakkaltu 'ala Allah wa laa haula wa laa quwwata illa billah."  Ketika duduk di kendaraan pun berdoa safar.

Dalam segala situasi dan kondisi ia pun senantiasa doa, zikir, dan beribadah. Sungguh hebat jamaah haji ini. Dia menjadi hamba Allah yang terbaik. Semua aspek hidupnya dijadikan ibadah seperti yang diperintah Allah. (QS Az-Zariyat (51):56).

Kala sampai miqat, semua tamu Allah  berniat ihram dan membaca talbiyah, yang artinya, "Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu dan tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan dan kerajaan hanyalah bagi-Mu, dan tiada sekutu bagi-Mu."

Jamaah yang mengumandangkannya berderai air mata kekhusyukan dan kebahagiaan sambil mengharap ampunan. Ia sedang menjadi hamba Allah yang utuh karena sedang memenuhi panggilan-Nya dan menjadi tamu-Nya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, "Orang-orang yang sedang menunaikan haji dan orang yang sedang mengerjakan umrah merupakan duta-duta/tamu-tamu Allah. Maka itu, jika mereka memohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan, dan jika mereka meminta ampun pastilah diampuni-Nya." (HR Ibnu Majah hadis No 2883).

Sebagai tamu, seorang hamba harus tahu diri terhadap yang dikunjungi. Kita wajib mengikuti semua peraturan Allah yang mengundang kita. Kita harus tahu tatakrama sebagai tamu undangan-Nya. Selama dalam perjalanan haji tidak boleh ada kesyirikan, tidak melakukan rafats, fusuq, dan jidal.
Sebagai imbalannya, kita diistimewakan sebagai tamu-Nya. Sudah pasti Allah Yang Maharahman dan Maharahim akan mengampuni dosa-dosa kita, mengabulkan semua doa dan permohonan kita. Berapa pun biaya dan pengorbanan yang kita berikan untuk ibadah haji, tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan keutamaan haji, ampunan, dan anugerah-Nya.
Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Prof Achmad Satori Ismail
Berita terkait

Merenungi Bencana yang Datang


Merenungi Bencana yang Datang
Berbagai musibah dan bencana kembali menimpa saudara-saudara kita di sejumlah daerah. Salah satunya bencana banjir bandang yang melanda Kota Wasior, Papua Barat. Sekitar 147 orang meninggal dunia, 103 orang masih hilang, dan ribuan orang mengalami luka-luka akibat bencana itu.
Ditambah lagi kerugian material yang cukup besar. Bencana ini telah menambah panjang daftar musibah yang telah menimpa bangsa kita. Tidak ada suatu bencana dan kejadian apa pun di dunia ini, kecuali memang atas kehendak dan izin Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hadid [57]: 22-23.
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan, Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

Setidaknya, ada dua pesan penting dari ayat tersebut yang harus terus-menerus kita tadabburi (direnungkan). Pertama, menambah serta memperkuat keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. Dialah satu-satunya Zat yang mengendalikan dan mengurus alam semesta ini, termasuk manusia di dalamnya. Sebagai contoh, kita diperintahkan untuk berikhtiar atau berusaha dengan semaksimal mungkin (misalnya dalam membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur dalam konteks membangun bangsa), tetapi hasil akhirnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.

Ketundukan hati dan pikiran terhadap segala aturan-Nya merupakan sebuah keniscayaan. Kita tidak boleh sombong dan arogan menolak aturan dan ketentuan-Nya, termasuk tidak boleh mengeksploitasi alam ciptaan-Nya tanpa kendali hanya untuk memuaskan keserakahan hawa nafsu serta memperkaya diri dan kelompok. Kerusakan alam semesta ini sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, sebagaimana firman-Nya dalam QS Ar-Ruum [30]: 41.

Kedua, memperkuat kembali semangat solidaritas dan kesetiakawanan sosial di antara sesama komponen bangsa. Musibah sejatinya sering serta dapat merekatkan dan mendekatkan hati di antara sesama umat manusia. Rasa empati dan simpati serta keinginan untuk membantu sesama biasanya terbangun dengan baik. Penderitaan dan musibah mereka adalah musibah kita semua.

Karena itu, marilah berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar semua musibah yang telah menimpa ini membuat kita menjadi bangsa yang kuat imannya dan baik pertahanan dirinya, sekaligus memperkuat solidaritas dan kesetiakawanan sosial antarsesama anak bangsa. Wallahu A'lam.
Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Hilman Hakiem Hafidhuddin

Rabu, 03 November 2010

Kuatkan Posko Mentawai, Hari ini tim Kedua MDMC Muhammadiyah Sampai di Padang



Yogyakarta- Tim kedua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat ini berada di Padang untuk mempersiapkan kekuatan menuju kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Saat ini menurut ketua Lembaga Penanggulangan Bencanan PP Muhammadiyah Budi Setiawan, posko Muhammadiyah yang berada di pulau Sikakap dengan kekuatan 10 relawan evakuasi, dan 3 relawan Medis. Dengan masih banyaknya pengungsi serta tekanan psikis yang mulai melanda pengungsi yang cukup bertahan lama, maka Muhammadiyah akan mencoba memasukkan relawan psikososial yang nantinya akan membentuk komunitas-komunitas kecil demi menggerakkan aktifitas warga sekitar.

Pengungsi Mentawai saat ini menurut Budi Setiawan, sangat membutuhkan pendampingan psikososial untuk segera membangkitkan gairah aktifitas masyarakat yang sudah berhari-hari lumpuh akibat bencana gempa bumi dan Tsunami yang terjadi 25 Oktober 2010 lalu. (mac)

Senin, 01 November 2010

Muhammadiyah telah tetapkan Awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha

Yogyakarta- Muhammadiyah melalui Maklumat PP Muhammadiyah nomor: 05/MLM/I.0/E/2010, telah menetapkan awal Ramadhan, 1 Syawwal, dan 1 Dzulhijjah 1431H, termasuk di dalamnya adalah penetapan tanggal 10 Dzulhijjah atau hari Idul Adha.
Dalam surat yang ditandatangani oleh ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan sekretaris umum Agung Danarto tersebut, juga berisi himbauan berkenaan dengan ibadah pada bulan Ramadhan. Bersamaannya bulan Ramadhan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, juga menjadi bagian himbauan Maklumat PP Muhammadiyah untuk selalu menjadikan diri sebagai manusia yang merdeka, bebas dari belenggu-belenggu kehidupan dan pada akhirnya menjadi manusia yang seutuhnya.
Maklumat PP Muhammadiyah yang tertanggal 16 Juli 2010 tersebut, mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1431H, akan jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010, dan 1 Syawwal 1431H, pada hari Jum’at 10 September 2010. Untuk 1 Dzulhijjah 1431H, Muhammadiyah mengumumkan akan jatuh pada hari Sabtu 6 November 2010, yang berarti Idul Adha atau 10 Dzulhijjah 1431H akan jatuh pada hari Selasa 16 November 2010. (mac)

Posko Kesehatan Muhammadiyah Dibanjiri Pengungsi

Sleman- Posko Kesehatan Muhammadiyah yang berada lima titik di wilayah Sleman, selama meletusnya gunung Merapi ini dibanjiri pasien dari pengungsi maupun korban langsung letusan Gunung Merapi.
Lima titik posko Muhammadiyah saat ini berada di Glagahharjo, Kepuhharjo, Purwobinangun, Pakem, dan Cangkringan. Di Purwobinangun misalnya, menurut salah satu Dokter yang berjaga di posko kesehatan Muhammadiyah mengatakan Senin, (01/11/2010), setiap hari antara 70 hingga 130 orang datang ke posko untuk sekedar memeriksakan kesehatan, atau memang yang betul-betul sakit yang membuat posko merijik ke rumah Sakit terdekat. Kebanyakan pengungsi mengeluh mulai dari pegal – pegal, hipertensi, hingga luka-luka akibat proses evakuasi yang memang sangat chaos.
Saat ini posko – posko kesehatan Muhammadiyah di sokong oleh beberapa Rumah Sakit PKU, diantaranya PKU Muhammadiyah Yogyakarta, PKU Muhammadiyah Bantul, PKU Muhammadiyah Pakem, PKU Muhammadiyah Cangkringan, serta Asri Medical Center milik Universitas Muhammadiyah.  (mac)